
Masih menurut Professor Hardell, orang yang mulai menggunakan ponsel sebelum 20 tahun akan menderita lima kali lipat, dan akan beresiko dari adanya penyakit neuroma akustik, sebuah tumor lunak yang dapat menyebabkan tuli pendengaran.
Professor Hardell melakukan penelitian di program MHTR (Mobile Telecommunications and Health Research), Inggris dengan analisi kesehatan dari 90.000 pengguna ponsel. MTHR tidak melaporkan adanya efek bahaya jangka pendek dari penggunaan ponsel.
Sementara itu, terdapat penelitian kedua dari Cleveland Clinic dalam jurnalnya, Fertility and Sterility, menyatakan bahwa dengan sesering mungkin meletakkan ponsel dalam saku celana, maka secara signifikan dapat berimbas pada produksi jumlah sperma pada pria. Study tersebut menempatkan sample 32 subject dengan jarak 2.5 inch dari ponsel untuk mensimulasikan ponsel dalam saku. Kemudian mereka mengalami sinyal frekuensi 850MHz dalam satu jam.
Hasil study tersebut menunjukkan adanya penambahan reaksi oksidatif atau bebas radikal dan sample juga menunjukkan adanya pengurangan jumah antioksidan, yang berimbas pada menurunnya mobilitas dan viabilitas dari sperma. Mungkin sekarang sudah banyak orang menggunakan hands-free dari ponselnya dengan alasan untuk keamanan dan mencegah resiko kesehatan. Namun, yang terpenting menurut Professor Hardell, perlu dimengerti bahwa setiap efek dari ponsel akan berimbas pada setiap bagian dari tubuh.